Al Qur’an: Mulailah Dengan Yang Kanan
Otak, adalah main-system dari segala
sesuatu yang kita kerjakan. Termasuk menghafal. Menghafal apa saja.
Masih normalkah otak Anda?
Sebuah pertanyaan yang sedikit
menyesatkan jika Anda hanya membacanya sekilas. Silahkan Anda baca lagi… Sudah
Anda baca lagi? kalau belum, silahkan baca lagi dan rasakan bedanya. Silahkan…
OK, terimakasih karena Anda telah
membacanya lagi, artinya otak anda memang masih normal karena mau menuruti
perintah saya. Hehe.
Bagaimana
melatih otak yang baik?
Selama ini, yang tanpa sadar kita
latih dengan terus-menerus hanyalah otak bagian kiri (baca: otak kiri). Banyak
dari kita yang tak memanfaatkan otak bagian kanan (baca: otak kanan) untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Mengapa demikian? Ya, karena
kita-kita semua SEKOLAH di ENDONESA. Sekali lagi En-Do-Ne-Sa… Dengan gemblengan
pendidikan yang serba (otak) kiri, tak dapat dielakkan bahwa mayoritas orang
lebih kuat otak kirinya. Hanya segelintir orang yang kuat otak kanannya.
Sudah menjadi nasib orang kanan
sebagai golongan minoritas. Repotnya, alur pikiran golongan minoritas yang
sangat spasial, intuitif, difus (menyebar), dan lateral (tidak runut),
jelas-jelas tidak nyambung dengan alur pikiran golongan mayoritas. Kesannya
terlarang. Ujung-ujungnya, golongan minoritas sering dicap “gila” oleh golongan
mayoritas. Saya sering dicap gila, dan saya bangga dengan label ‘gila’ yang
mereka sematkan pada saya. (btw, orang sukses itu kan memang minoritas ya)
Tahu sendirilah, dalam aspek apapun,
apabila seseorang tidak sependapat dengan kelompok mayoritas, tentulah orang
itu akan dianggap gila. Lihat saja, orang yang memutuskan secara intuitif,
melakukan secara menyebar, dan merumuskan dengan tidak runut, pastilah ia
langsung dituding gila oleh lingkungan sekitarnya. Minimal itu ia alami sekali
seumur hidup. Kalau saya? Sudah berkali-kali. Menurut saya sih, justru mereka
yang gila.
Peganglah baik-baik kutipan religi
berikut;
Mulailah dengan yang kanan.
Ada ‘tangan kanan’, ‘langkah kanan’,
‘golongan kanan’, ‘sebelah kanan’. Satu lagi agak maksa: ‘otak kanan’.
Tidak mau ketinggalan burung garuda
pun menoleh ke kanan, tidak ke kiri ataupun ke depan. Jarum jam juga bergerak
ke kanan.
Malah dalam bahasa inggris,
kebetulan kata ‘kanan’ dan kata ‘benar’ diterjemahkan menjadi ‘right’. Maka
bolehlah saya berasumsi bahwa kanan hampir selalu benar. Right?
Lebih lanjut, dalam bahasa inggris
kebetulan pula kata ‘kiri’ dan kata ‘ketinggalan’ diterjemahkan menjadi ‘left’.
Maka bolehlah saya berasumsi bahwa kiri itu hampir selalu ketinggalan.
Omong-omong, sadarkah Anda akan
rambu-rambu di jalan raya yang bertuliskan, “Gunakan lajur kanan untuk
mendahului.”
Rupa-rupanya untuk menuju sebuah destination of kesuksesan (halah), perintah
tersebut juga berlaku seratus persen. Beneran!
Tepatnya, gunakan otak sebelah kanan untuk mendahului yang lain. Demikianlah,
otak sebelah kanan dapat dikatakan sebagai tiket untuk berada di posisi yang
terdepan.
Kendati demikian, keduanya (baik
kiri dan kanan) tetap bekerja beriringan dan saling dukung.
Perumpamaan yang paling tepat adalah seperti sepasang mata anda. Bukankah
kedua-duanya berkedip bersama, melirik bersama, menangis bersama, bahkan tidur
bersama? Padahal keduanya tidak pernah menatap satu sama lain.
Seandainya mampu memaksimalkan kedua
bagian otak (-baik kiri maupun kanan-), di sanalah sesungguhnya brain-storm
anda mencapai kemampuan dengan daya yang untouchable.
Al
Qur’an
Hafal al-quran, merupakan salah satu
cita-cita bagi setiap muslim yang mengerti akan keutamaan dan keistimewaan
seorang ahlul-qur’an. Mereka berlomba-lomba berjuang menguras tenaga dan
pikiran, menyisihkan sebagian besar waktunya untuk al-qur’an.
Ada di antara mereka yang merelakan
kepergian (kata orang) indahnya masa-masa sekolah. Ada juga di antara mereka
yang pergi jauh mengasingkan diri dari sebagian besar kenikmatan dunia.
Totalitas mereka tak perlu dipertanyakan. Zuhud dan militan.
Tak sedikit dari mereka yang
mengalami masa-masa pahit, masa di mana kejenuhan dan kebosanan
melanda-menerjang dengan derasnya. Yang mampu bersabar melewati masa pahit
itulah yang akan tetap melenggang meneruskan perjuangan hingga akhir. Namun tak
sedikit pula yang memutuskan untuk menyerah. Berhenti di tengah-tengah
perjalanan dan membelot dari azzam awal yang telah ditanamkannya.
Sebagian dari mereka yang membelot
bergumam,
“Ah, aku memang tidak secerdas dia
yang mampu menghafal dengan baik…”
“Aku memang tidak berbakat dalam
dunia qur’an…”
“Ternyata menghafal itu
membosankan…”
“Ternyata tak semudah yang
kubayangkan…”
Dan gumaman-gumaman lainnya..
Kata-kata khas seorang pecundang. Ketahuilah, bahwa saya dulu juga pernah
mengucapkan kata-kata serupa. Dulu saya sempat menjadi pecundang. Toh, itu
dulu. Sekarang masa-masa pahit itu sudah berlalu (sebagian -ehehe).
Menghafal
Al Qur’an
Menghafal al-qur’an membutuhkan
motivasi tingkat tinggi. Motivasi yang mampu mendorong keinginan untuk terus
melanjutkan pahit-manis perjuangan.
Apa
motivasi Anda dalam menghafal?
Sebuah pertanyaan dasar yang harus Anda pertanyakan pada diri Anda sendiri.
Motivasi utama harus Anda miliki,
kemudian diikuti oleh motivasi-motivasi kecil lain yang bergiliran mengantri
untuk terus menjadi penyemangat anda dalam menyelesaikan ayat demi ayat.
Telah banyak saya jumpai
artikel-artikel yang mengajarkan cara-cara menghafal dengan baik, namun dari
sekian banyak itu tak satupun yang menurut saya efisien.
Membaca satu ayat hingga beberapa
puluh kali, diulang dan diulang, dilanjutkan pada ayat berikutnya dan diulang
lagi dari awal. Bagi saya itu terlalu ‘membosankan’, terlalu menyita waktu.
Sebelum membahas lebih lanjut, saya
akan berbicara sedikit tentang fitur-fitur yang tertanam dalam memori utama
yang kita gunakan dalam menghafal; OTAK.
Dalam menghafal, otak adalah system
utama. Untuk menghasilkan hafalan yang mantab dan kuat serta daya serap yang
tinggi, otak anda harus memenuhi spesifikasi pada tingkat tertentu.
Ibarat sebuah komputer yang memiliki
spesifikasi tertentu untuk dapat mengoperasikan program tertentu. Perlu ada
upgrade hardware semisal processor, RAM, mainboard dan lainnya untuk bisa
menjalankan program/aplikasi yang membutuhkan spesifikasi tinggi.
Bersyukurlah anda, karena anda
bukanlah sebuah komputer yang perlu ganti organ untuk dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan. Yang perlu anda lakukan hanyalah MELATIH OTAK anda. Kemampuan
sebenarnya yang selama ini dimiliki otak anda masih bersemayam, masih tertidur.
Dan yang dihasilkan-pun kurang maksimal.
Otak juga perlu dilatih sebagaimana
organ-organ tubuh lainnya untuk dapat mencapai kemampuan terbaik.
Lihatlah para pemain bola, dengan
akurasi tendangan jarak jauhnya, dengan kekuatan nafasnya, dengan keahlian
driblingnya. Mereka berlatih, mereka tekun mengulangi tendangan, berlari
mengitari lapangan, gocek kanan-kiri.
Para ahli yang mulai meneliti sejak
1930-an percaya bahwa otak kiri adalah otak rasional, yang erat kaitannya
dengan IQ dan lebih bersifat logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus,
serial/linier, mencari perbedaan dan bergantung waktu.
Sedangkan otak kanan adalah otak
emosional yang erat kaitannya dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual,
holistik, difus, paralel/lateral, mencari persamaan dan tak bergantung waktu.
Telah diteliti bahwa otak memiliki
beberapa sel kecil bernama neuron, yang mencapai kisaran 10 milyar sel dalam
setiap otak. Dan setiap sel neuron itu terdiri dari cabang yang tersusun rapi,
dan pada tiap cabangnya terdapat beribu-ribu cabang lagi.
Setiap detik, reaksi kimia yang
terjadi dalam otak berkisar antara 100-1 juta reaksi, subhanallah. Seandainya
seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh perusahaan komunikasi di muka
bumi dikumpulkan, lalu kita serahkan pada otak untuk melakukan pekerjaannya,
niscaya bagian dari otak yang bentuknya tak lebih besar dari biji terong dapat
melakukannya.
Kemampuan penyimpanan memori pada
otak masnusia sangat besar. Seandainya otak disuplai secara sempurna dengan
informasi-informasi sebanyak 10 informasi baru setiap detiknya, maka
diperkirakan selama 60 tahun siang-malam tanpa henti penyuplaian informasi ini
tidak akan memenuhi otak.
Setiap manusia Allah anugerahkan
otak dengan kapasitas dan sensorik yang sama, tak ada alasan untuk mengatakan;
“dia lebih cerdas dari saya..”
Kalaupun pada kenyataannya
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dia dan anda, itu tidaklah
menunjukkan bahwa kemampuan otak anda lebih rendah dibandingkan dia.
Mungkin dia mendapatkan konsumsi
yang berbeda dengan anda semenjak lahir. Mungkin dia telah menemukan bagaimana
cara memaksimalkan kemampuan kedua bagian otak. Yang perlu anda lakukan
hanyalah memaksimalkan kemampuan otak yang anda miliki. Melatihnya.
Bagaimana
caranya?
Alhamdulillah Allah menunjukkan
jalan pada saya bagaimana cara memaksimalkan kedua pihak otak kiri dan kanan.
Dan dengan jalan yang Allah tunjukkan itu saya mampu menghafal 1 halaman al-qur’an
hanya dalam waktu 10-15 menit.
Bangunkanlah otak kanan anda dari
tidur panjangnya. Kemudian pertemukan dan padukan keduanya agar mampu bekerja
sama dengan baik. Niscaya anda akan menjadi gila dan liar.
Akan saya ajarkan pada anda
bagaimana melatih perlahan sambil membangunkan otak kanan anda langsung melalui
praktek yang akan saya jabarkan teorinya di sini.
Langkah yang mudah dan efisien.
Sebelum menerapkannya, terlebih dahulu anda persiapkan peralatan ‘tempur’.
Hal-hal yang perlu anda persiapkan
diantaranya:
Kemampuan
dasar memahami kaidah-kaidah bahasa arab.
Baik saya mengerti, sebagian dari anda tidak atau belum memiliki ilmu tentang
kaidah-kaidah bahasa arab.Solusi alternatif-nya silahkan anda mengikuti kursus
kilat tentang dasar kaidah bahasa arab. Kemampuan ini akan sangat membantu anda
dalam menghafal al-qur’an yang juga berbahasa arab. Jika anda merasa malas ikut
kursus-kursusan silahkan ikuti solusi alternatif lainnya yang bisa anda lihat
pada peralatan ‘tempur’ berikutnya.
Al-qur’an
terjemah.
Nah, ini merupakan salah satu solusi alternatif bagi anda yang belum memahami
kaidah bahasa arab. Dengan memanfaatkan al-quran ini akan mempermudah anda
dalam bervisual.
Anda akan dengan mudah membayangkan kejadian-kejadian yang sedang anda hafal.
Ingatlah bahwa visualisasi (membayangkan) termasuk dalam langkah melatih
sekaligus membangkitkan otak kanan.
Mudah membedakan ayat-ayat mustasyabihat (ayat yang serupa).
Mempercepat proses menghafal.
Sambil membaca ayatnya sambil anda
lihat pula terjemahannya. Setelah itu padukan keduanya. Bacalah ayatnya sambil
memvisualkan kejadian yang sedang anda baca. Ulangi hanya dengan beberapa kali,
insya Allah semua akan terekam dengan mudahnya.
Bila anda masih merasa kesulitan,
itu wajar. Karena anda belum terbiasa melakukannya. Tetaplah bervisual.
Biarkanlah otak kanan anda terlatih, biarkan ia bangun dengan sendirinya.
Bila al-qur’an terjemah yang anda
miliki belum mampu membuat perkembangan terhadap hafalan anda, ada solusi
lainnya. Apa itu?
Sekarang ada al-qur’an terjemah
per-kata. Sebenarnya sudah lama beredarnya, namun masih sedikit dari kita yang
tahu tentang keberadaannya.
Saya semakin terheran-heran ketika
mencoba menghafal mengunakan al-qur’an ini. Subhanallah, hanya dengan 3 sampai
5 kali membaca ayat sepanjang 2 baris sudah mampu saya ulangi tanpa melihat.
Benar-benar menunjukkan bahwa menghafal sambil bervisual akan sangat membantu
anda mempercepat proses menghafal.
Niat yang
disertai Kesungguhan.
Sudah benarkah anda dalam berniat? Bagaimana kesungguhan anda?
Semarak aroma tahun baru akan hilang hanya dalam tempo satu minggu. Jangan
sampai adanya niat dan semangat kesungguhan itu hadir secepat hilangnya pula.
Motivasi
yang membangun
Seperti yang sudah saya paparkan di atas tentang perlunya sebuah motivasi.
Semisal anda berkeinginan membeli
sebuah tas baru, dan sudah mempunyai dana segar untuk ditukar menjadi sebuah
tas idaman. Tahanlah keinginan anda, jadikanlah ia sebagai motivasi anda. Dana
itu baru akan anda belanjakan ketika 1 juz telah anda genggam, atau minimal
satu surat telah anda hafal.
Permisalan di atas hanyalah salah
satu contoh motivasi kecil. Dan tentunya anda mempunyai motivasi yang jauh
lebih besar dalam mengkhatamkan al-quran.
Luangkan
waktu.
Dalam 1 hari ada 24 jam, bisakah anda menyisihkan seper-lima dari satu hari
anda untuk fokus menghafal? Sisihkan 4 jam anda untuk alqur’an.
Buatlah
jadwal khusus untuk menghafal.
Bagi anda yang sibuk dengan agenda-agenda padat dan dikejar-kejar deadline,
mungkin anda bisa menyisihkan 1 dari 24 jam yang anda miliki untuk menghafal.
Pastikan bahwa dalam satu jam, anda sudah menyelesaikan minimal satu halaman.
Ingat tentang metode visual. Jangan sia-siakan akhir pekan anda untuk
bersantai-ria.
Tempat
serta waktu khusus.
Tentukanlah di mana anda merasa nyaman untuk bermesraan dengan ayat-ayat
langit. Tentukan pula waktu-waktu di mana anda merasa nyaman sambil
menyesuaikan kondisi.
Setelah anda menemukan waktu dan
tempat yang fix, pertahakanlah keduanya agar tetap bisa berjalan pada waktu dan
tempat yang sama utuk hari-hari selanjutnya.
Hadirnya
seorang Guru.
Anda membutuhkan seorang guru dalam menghafal, orang yang akan menyimak hafalan
anda dan membetulkan bacaan ketika salah.
Akan sulit bagi anda memiliki
hafalan yang kuat namun tak didampingin seorang guru. Bila anda terlalu sibuk
untuk mendapatkan seorang guru atau kesulitan dalam menjumpainya, anda bisa
meminta tolong seseorang (teman, kolega) untuk menyimakkan hafalan anda pada
mereka. Mereka tidak harus seorang hafidz/ah.
Yang terpenting simakkanlah hafalan
yang telah anda buat untuk semakin memperkokoh keberadaannya dalam otak anda
hingga akhirnya bisa menancap pula di hati.
Kesimpulan
Penutup
Kembangkan kreatifitas dalam
menghafal. Ketika sudah terbiasa melakukan visualisasi terhadap
kejadian-kejadian yang dijelaskan dalam al-qur’an, maka dengan otomatisnya otak
kanan mulai bangun dari tidur panjang. Selanjutnya akan anda dapati betapa
indah dan nikmatnya menghafal ayat-ayat langit.
“Mulailah dengan yang kanan..”
“Sungguh telah AKU mudahkan
al-qur’an untuk dijaga (dihafal). Adakah di antara kalian yang mau
menjaganya…?”
Cukup dengan mengandalkan otak
kanan, dan otak kiri-pun ikut bekerja dengan sendirinya.
Usahakan selalu menghafal sambil
bervisual dan mengingat letak dari masing-masing ayat yang anda hafal. Maksudnya
ketika anda mencoba memejamkan mata, di sana akan terpampang deretan tulisan
ayat-ayat langit yang kemudian dapat anda baca seperti halnya membaca secara
nyata sambil tetap membayangkan kandungan dari ayat yang sedang anda baca atau
hafalkan. Pada saat itulah otak kanan dan kiri anda sedang bekerja bersama.
Jangan hanya mengandalkan otak kiri.
Contoh mudahnya adalah ketika anda melafadzkan surah Al-Fatihah, apa yang anda
dapati? Ayat-ayat itu keluar begitu saja melalui lisan anda tanpa dapat anda
baca bentuk-bentuk hurufnya di pikiran anda. Itulah otak kiri.
Masih ingatkah bagaimana dulu anda
bisa hafal Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, dan surat-surat pendek lainnya?
Kemungkinan terbesarnya adalah karena seringnya anda diperdengarkan surat-surat
tersebut, entah dalam sholat, di TPA, atau juga di sekolah. Itulah otak kiri.
Membaca satu ayat hingga beberapa
puluh kali, diulang dan diulang, dilanjutkan pada ayat berikutnya dan diulang
lagi dari awal. Itulah otak kiri.
Jika anda terus-terusan mengandalkan
otak kiri dalam menghafal, maka akan anda jumpai diri anda terjebak dalam
ayat-ayat yang serupa. Tak mampu membedakan antara ayat satu dengan yang
lainnya.
Intinya, mulailah dengan otak kanan,
dan follow up melalui otak kiri. Di dalam al-qur’an terdapat sekitar 1800-an
ayat-ayat serupa, jika hanya mengandalkan otak kiri hampir dapat dipastikan
bahwa anda telah gagal.
Padukan kedua bagian otak anda,
arahkan mereka agar mampu bekerja bersama.
Tahukah anda mengapa mereka mampu
menangis ketika melantunkan al-qur’an dalam sholatnya? Karena mereka mampu
memvisualkan secara nyata ketika melantunkan ayat-ayat tentang azab dan siksa
Allah. Itulah otak kanan.
“Ah, aku memang tidak secerdas dia
yang mampu menghafal qur’an dengan baik…”
Karena dia memulai dengan yang
kanan.
by. fimadani.com
0 komentar:
Posting Komentar