Penulis Novel Perjuangan Meminang Bidadari
Berbusana seksi ditempat umum, telah menjadi bagian dari
gaya hidup wanita zaman sekarang. Berbagai motif menjadi alasan wanita golongan
penjaja aurat. Ada yang berkesimpulan bahwa berbusana seksi ditempat umum
merupakan kebanggaan, ada yang beralasan mengikuti tren, ada juga yang
beranggapan bahwa berbusana seksi merupakan cara ampuh untuk memikat calon
pasangan.
Penulis merasa prihatin dengan stigma sesat seperti ini,
bahwa busana seksi adalah jurus jitu untuk mendekatkan jodoh, atau memikat
calon suami ideal. Sungguh dangkal wanita yang menilai tubuh seksi sebagai aset
mahal untuk memikat laki-laki. Dari kebanyakan fakta yang ada, busana seksi
hanya dapat memikat kaum Adam berhidung belang, atau minimal lelaki ‘Kurim’
atau kurang iman. Salah besar jika beranggapan jodoh ideal atau berakhlak baik
akan datang jika wanita rajin pamer aurat di jalanan.
...Busana seksi hanya memikat pria kurang iman dan berhidung
belang...
Contoh sederhana yang sering ditemui dalam kehidupan
masyarakat dari perilaku busana seksi adalah pelecehan demi pelecehan yang
harus rela ditanggung oleh wanita. Wanita dikatakan baik dan dapat dijadikan
harapan menjadi istri shalihah dan ibu yang baik bagi seorang anak apabila ia
mempunyai sifat malu. Jika malu sudah tidak lagi menjadi karakternya, dalam
artian ia rajin pamer aurat, maka bisa dipastikan bahwa ia wanita yang dangkal
pemahaman agamanya, dan sedikit sekali pengertiannya terhadap tanggung
jawab pada akhirat.
...ketakwaan dan pakaian syar’i memudahkan Muslimah mendapat
pasangan shalih terbaik...
Sekali lagi, salah besar jika berpikir bahwa busana seksi
adalah alat yang jitu untuk menarik calon suami yang baik. Jika ingin suami
yang baik, wanita sangat urgen untuk memperbaiki kualitas dirinya, mempertebal
keimanan, memperkuat kewajibannya sebagai muslimah, menjaga akhlak dan menjaga
hijabnya, atau menutup auratnya. Jadikan ketakwaan dan pakaian syar’i untuk
menambah matangnya kepribadian, dengan cara seperti ini, Allah akan
memudahkanmu mendapat pasangan shalih terbaik menurut-Nya.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji,
dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang
baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)…’’ (Qs An-Nur 26).
[voa-islam.com]
0 komentar:
Posting Komentar