Banyak kisah-kisah insppiratif yang makin meningkatkan
kecintaan saya pada Allah semata. Entah, mungkin rasanya di negeri minoritas
musllim yang serba sulit, sulit mencari makanan halal, sulit mencari jilbab,
sulit mencari buku-buku Islam, dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua
kesullitan tersebut, tidak membuat kami para muslim menjadi tidak
semangat dalam menuntut ilmu. Meskipun jarak dari rumah ke masjid sangat jauh,
harus ditempuh puluhan kilometer dengan turun naik kereta atau bus bukanlah
penghalang buat mereka yang haus akan ilmu.
Kali ini, saya akan bercerita tentang sebuah kisah yang
paling menggugah hati saya, bahkan dalam hidup saya.
Anak kecil itu masih polos, masih berumur 10 tahun 10 bulan.
Dia disalami banyak orang di Masjid Otsuka, kemarin sore. Anak kecil ini adalah
Alayen, seorang anak yang sudah mampu menghafal seluruh isi Quran, dengan
bacaan Mumtaaz. Memang anak ini bukan keturunan Jepang, melainkan keturunan
Pakistan. Tapi, hampir semua orang Pakistan yang ada di Jepang tinggal
selamanya di Jepang untuk berdakwah dan berbisnis.
Minggu itu adalah sebuah momentum bagi seluruh muslilm di
Jepang. Momentum untuk meningkatkan kecintaan kita pada Quran. Alayen membuka
mata banyak muslim agar mengikuti jejaknya untuk menghafal Quran. Kemarin sore
pula, dia diberi gelar Al-Hafidz oleh Holy Quran Memorization International
Organization, Saudi Arabia. Pemerintah Saudi Arabia datang langsung ke tempat
kami untuk memberikan gelar tersebut kepada Alayen. Bahkan, Pemerintah Saudi
Arabia pun memberikan beasiswa kepada Alayen "Full Scholarship"
sampai kuliah.
Alhamdulillah, panitia memberikan kesempatan kepada orang
tua dan guru hafidz Alayen untuk berbagi pengalamannya. Inilah sepenggal cerita
dari Ayah Alayen yang membuat saya sadar akan pentingnya Quran
Memang kita hidup di negeri yang bukan non Muslim, tapi saya
ingin mempertahankan agar anak-anak saya tetap mendapat pendidikan Islam. Saya
tidak memasukkan anak-anak saya ke nihon no gakko (Sekolah Jepang). Saya
biarkan anak saya hanya belajar di Masjid dan menghafal Quran, karena saya
ingin dia benar-benar fokus menghafal Quran dan tidak memiliki pikiran lain
selain menghafal Quran. Lalu orang-orang di sekitarku bertanya "kenapa
tidak dimasukkan saja ke sekolah Jepang sambil menghafal Quran, jadi dia nanti
bisa pintar keduanya?". Saya yakin pada Allah, bahwa ketika seseorang
sudah bisa menghafal Quran, maka dia akan mampu menguasai semua bidang. Lalu
Ayah Alayen berkata dengan bangga, "Sekarang anak saya bisa melanjutkan
sekolah langsung naik kelas 5 SD melalui test di sekolah, dan kini dia bisa
berbahasa 4 bahasa dengan baik, Inggris, Jepang, Arab, dan pastinya bahasa
Urdu."
Sekarang mata saya terbuka, sebelum belajar apapun, manusia
itu harus belajar Quran. Dan yakinlah, orang-orang yang mempelajari dan
mengajar Quran akan mendapat derajat yang lebih tinggi. Semoga, kita juga bisa
menjadi penghafal Quran.
Semoga postingan Syabab bisa meningkatkan semangat pembaca untuk lebih giat dalam menghafalkan AlQur`an dan mempelajarinya sehingga bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
Nurul Septiani, SKM
Kontributor Islamedia Dakwah Mancanegara
Source: http://www.islamedia.web.id
0 komentar:
Posting Komentar